Minggu, 27 November 2011

Cerita Persahabatan Remaja


Perpisahan harus ada di dunia ini. Agar semua orang tidak selalu tersenyum. Agar setiap orang dapat mengerti betapa berharganya waktu yang telah kita lewati, agar air mata yang diciptakan tidak sia-sia. Terlalu sombong untuk keluarkan air mata hanyalah seorang pengecut yang tidak berani menghadapi kenyataan. Tanpa air mata, ! hey sadar… ! kaki kita masih memijak bumi. Langit masih diatas kepala kita. Kita bukan sedang berada disurga. Ketika seseorang meneteskan air matanya, entah karena bahagia, atau sedih sekalipun. Karena buat Aku, air mata adalah bukti ketulusan. Semua itu ada hubungannya dengan kisah sebuah persahabatan dari seorang wanita yang bernama Erin.
Erin mempunyai sebuah persahabatan yang di awali dengan perkenalan. Awalnya mereka tak mengenal satu sama lain, dan lama kelamaan waktu pun berjalan dan membuat mereka sering bersama-sama, sehingga mereka bersama memberi nama persahabatan mereka dengan nama D’C. Mungkin nama itu aneh bagi semua yang belum mengerti arti di balik nama itu, dan bagi mereka sendiri nama itu mempunyai arti yang unik. Persahabatan mereka terdiri dari : Nori, Utha, Uthy, Oyon, Obet, Ndy dan Erin. Mereka selalu berpetualang bersama, meskipun akhirnya mereka bersedih tapi mereka cukup senang bila menjalani waktu-waktu bersama.
“gimana kalau kita membuat sebuah tabungan ?” kata Ndy memberi masukan untuk menghasilkan hasil persahabatannya. Dan semua anggota persahabatan mereka sangat setuju dengan usulan itu, apalagi Erin.
Tapi ada halangan kecil, rumah Erin dan teman-temannya berjauhan , hanya Erin dan Nori yg letak rumahnya lumayan dekat. Meskipun itu mereka tidak pernah kesusahan jika ingin mengumpul. Semenjak Nori putus dengan Utha. Nori jadi jarang ngumpul. Dan Nori berkata kepada Erin “Rin, Aku sebenarnya ingin sekali berkumpul dengan kalian tapi aku kecewa dengan Utha, aku tidak mau melihat mukanya lagi.” Kata Nori sambil menangis.
Lalu Erin memegang tangan Nori dan mengusap air matanya, dan Erin menjawab “Nor, aku tau perasaan kamu tapi apa kamu mau terus seperti ini dan membenci Utha selamanya?”
Nori pun merasa bahwa omongannya Erin ada benarnya, dan dari situ Erin dan Nori pergi ke rumah Oyon dimana sahabat-sahabat mereka  yang lain sudah menunggu disana.
Ketika mereka berkumpul, Oyon dan Obet mengajak semua anggotanya liburan ke Malang. Kata Oyon sih perjalanannya Cuma 2 jam, tau-taunya antara 4-5 jam. “hhehhe..”. Mereka disana mandi bareng di sebuah air terjun, berfoto-foto, dan berendam di air hangat. Kalau di bayangin seru banget, apalagi waktu di kolam air hangat. Saking enaknya berenang, Oyon hampir menabrak seorang wanita dewasa. Padahal Obet sudah narik kakinya Oyon tapi Oyon gak berhenti-berhenti. Waktu dia sadar, semua anak mentertawakan dia.“ hhahhaa..”.
Saat mereka mandi di sana , Oyon , Obet , Utha dan Ndy berlomba-lomba melawan arus air terjun itu. Erin dan Uthy saling memberikan semangat untuk mereka.
” ayo, ayo, ayo ” ujar aku dan Uthy
Saat Erin ingin menghampiri anak-anak, Erin terpeleset di batu besar. Kakinya memar. Erin merasakan luka itu sakit sekali, tapi rasa sakit itu hilang dengan sebuah senyuman sahabat-sahabatnya. Dan hari pun sudah menandakan petang. Mereka bergegas pulang menuju kota tercinta mereka, Gresik.
Heem,, di tengah jalan tiba-tiba ban mobil yang mereka naiki pecah, sehingga mereka harus mampir ke bengkel. Padahal mereka terburu-buru untuk pulang ke Gresik, dan pada waktu Oyon bertanya pada tukang bengkel,
”Bang, ini masih di daerah mana yaa?” tanya Oyon.
Kata Abangnya ”masih di daerah Pasuruan nak!”
”haaah” mereka semua pun terkejut, Utha mengira sudah sampai di Sidoarjo. Ternyata masih di Pasuruan.
“huhuhu ..”
Akhirnya urusan mobil pun selesai, dan mereka semua melanjutkan perjalanan. Tapi, mereka  semua di bawa keliling karena salah jalan.
(Aduuh apees banged 3x salah jalan )
Sampai-sampai Erin tertidur di jalan. Perjalanan mereka ditemani dengan hujan deras yang turun. sungguh itu sangat mengesankan. Dan akhirnya mereka tiba di rumah pukul 21.00 WIB. Erin dan Nori saling di marahin oleh orang tua mereka masing-masing ( secara anak cewek gituh ).
Tapi itu yang membuat persahabatan mereka lebih berwarna. Baru saja melewati hari bahagia, ehh ada masalah datang dan itu membuat hancur semua harapan mereka bersama. Ternyata Ndy menjelek-jelekan persahabatannya di depan orang-orang. Dan Oyon pun sudah terlanjur membenci Ndy, sehingga dia tidak akan menganggap Ndy sebagai seorang sahabat.
Dan salah satu dari mereka pun hilang. Entah mengapa tapi mungkin itu yang terbaik buat mereka semua. Memang sedih, kehilangan seorang sahabat yang sudah di anggap saudara sendiri, tapi apa boleh buat dia yang membuat dan dia juga yang harus bertanggung jawab.
Kata Oyon ”kalian semua rela persahabatan kita di rusak cuma gara-gara dia?” Oyon pun sudah terlanjur membenci dia.
Kata si Dia ”emangnya temen-temen gw cuma kalian doang, masih banyak lagi yang mau temenan sama gw”.
Erin dan anak-anak tidak menyangka kalau dia bisa berbicara seperti itu, rasanya dia sudah tidak punya sedikit salah. Dan dari situ anak-anak mulai membenci dia. Apalagi dia menjelek-jelekan nama persahabatannya lewat Facebook ( komunikasi yang sedang ramai di gunakan ).
Kata Utha dan Oyon ”sudah.. anak kaya gitu mah ga usah di ladenin, mau nya dia apa sih?”
Tapi kata Obet ”di omongin baik-baik dulu dehh”.
Heem..Erin, Uthy, dan Nori tidak bisa berbicara apa-apa. Dan sebenarnya Erin dan anak-anak yang lain cuma ingin yang terbaik bukan seperti itu.
Dia mudah sekali berbicara seperti itu, dan secepat itu dia meremehkan mereka semua, dia tidak berfikir kebelakang, bagaimana dulu mereka semua bersama-sama.
Dan sekarang D’C tinggal 6 orang. Huuh, rasanya sulit sekali untuk menerima itu semua, tapi apa daya?
Hari terakhir mereka bertujuh bersama adalah waktu hari ulang tahun Erin, di ulang tahunnya semua berkumpul dan bercanda-canda, bahkan foto-foto gokil gitu, Erin mengira itu bakal jadi awal yang indah, dan Erin tidak pernah berfikir bahwa itu adalah hari terakhir untuknya.
Kata Oyon ”jalanin apa yang ada sekarang, dulu ya dulu”.
Dan Erin pun menjawab ”harusnya kita jangan musuhin dia, kita tuh harus bantu dia untuk sadar, bukannya di musuhin”.
Ehh, ternyata omongan Erin salah dan Erin malah di musuhin (sakit nya hati Erin). Erin mohon-mohon untuk minta maaf kepada teman yang lain. Erin berusaha berbicara baik-baik dengan teman yang lain, dan jalan fikiran teman-teman Erin pun sama dengan Erin, tapi Oyon berbeda fikiran sama teman-teman yang lain termasuk Erin. Karna dia sudah membenci Ndy. Apalagi yang sudah membuat Oyon tambah benci, Ndy menjelek-jelekan nama Oyon di media internet(Facebook). Eca yang memberitahukan berita internet itu kepada Oyon, dan Oyon tahu bahwa Erin dan teman-temannya yang lain ingin membantu Ndy.
Oyon pun ingin meninggalkan persahabatannya. Lalu kata Uthy ”lama-lama kalau seperti ini bisa hancur semuanya, dan bubar semuanya”. Erin dan Nori setuju dengan pendapat Uthy.
Lalu Erin, Uthy, Utha, Nori, dan Obet, pergi kerumah Oyon dan Erin berbicara empat mata dengannya. ”Yon, Aku tau kalau kamu tuh membenci Ndy, tapi tolong maafin kesalahan yang Aku dan teman-teman buat dan kita semua udah sepakat tidak akan mencampuri urusan Ndy lagi, Oyon mau kan balik sama kita. Kita butuh sosok Oyon.” Kata Erin sambil memegang pundak Oyon.
Selang waktu beberapa detik Oyon menarik tangan Erin dan dia berkata ”maafin Oyon Rin, Oyon terlalu mementingkan keegoisan Oyon saja, Oyon ga berfikir nasib persahabatan kita”. Lalu Erin memberikan senyuman untuknya, dan membawa Oyon menghampiri anak-anak yang lain. Heemmm, mereka memberikan senyuman kepada Oyon dan mereka semua berpelukan.
Dan persahabatan mereka kembali bersama, bahkan Uthy berencana akan menraktir mereka semua makan bersama di rumahnya. Senengnya hati mereka melihat kembalinya senyuman kebahagiaan. Dan dari situ mereka menyadari bahwa persahabatan itu harus di jaga dengan hati bukan dengan emosi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar