Perpisahan harus ada di dunia
ini. Agar semua orang tidak selalu tersenyum. Agar setiap orang dapat mengerti
betapa berharganya waktu yang telah kita lewati, agar air mata yang diciptakan
tidak sia-sia. Terlalu sombong untuk keluarkan air mata hanyalah seorang
pengecut yang tidak berani menghadapi kenyataan. Tanpa air mata, ! hey sadar… !
kaki kita masih memijak bumi. Langit masih diatas kepala kita. Kita bukan
sedang berada disurga. Ketika seseorang meneteskan air matanya, entah karena
bahagia, atau sedih sekalipun. Karena buat Aku, air mata adalah bukti
ketulusan. Semua itu ada hubungannya dengan kisah sebuah persahabatan dari
seorang wanita yang bernama Erin.
Erin mempunyai sebuah
persahabatan yang di awali dengan perkenalan. Awalnya mereka tak mengenal satu
sama lain, dan lama kelamaan waktu pun berjalan dan membuat mereka sering
bersama-sama, sehingga mereka bersama memberi nama persahabatan mereka dengan
nama D’C. Mungkin nama itu aneh bagi semua yang belum mengerti arti di balik
nama itu, dan bagi mereka sendiri nama itu mempunyai arti yang unik. Persahabatan
mereka terdiri dari : Nori, Utha, Uthy, Oyon, Obet, Ndy dan Erin. Mereka selalu
berpetualang bersama, meskipun akhirnya mereka bersedih tapi mereka cukup
senang bila menjalani waktu-waktu bersama.
“gimana kalau kita membuat sebuah
tabungan ?” kata Ndy memberi masukan untuk menghasilkan hasil persahabatannya.
Dan semua anggota persahabatan mereka sangat setuju dengan usulan itu, apalagi Erin.
Tapi ada halangan kecil, rumah
Erin dan teman-temannya berjauhan , hanya Erin dan Nori yg letak rumahnya
lumayan dekat. Meskipun itu mereka tidak pernah kesusahan jika ingin mengumpul.
Semenjak Nori putus dengan Utha. Nori jadi jarang ngumpul. Dan Nori berkata kepada
Erin “Rin, Aku sebenarnya ingin sekali berkumpul dengan kalian tapi aku kecewa dengan
Utha, aku tidak mau melihat mukanya lagi.” Kata Nori sambil menangis.
Lalu Erin memegang tangan Nori
dan mengusap air matanya, dan Erin menjawab “Nor, aku tau perasaan kamu tapi
apa kamu mau terus seperti ini dan membenci Utha selamanya?”
Nori pun merasa bahwa omongannya
Erin ada benarnya, dan dari situ Erin dan Nori pergi ke rumah Oyon dimana sahabat-sahabat
mereka yang lain sudah menunggu disana.
Ketika mereka berkumpul, Oyon dan
Obet mengajak semua anggotanya liburan ke Malang. Kata Oyon sih perjalanannya
Cuma 2 jam, tau-taunya antara 4-5 jam. “hhehhe..”. Mereka disana mandi bareng di
sebuah air terjun, berfoto-foto, dan berendam di air hangat. Kalau di bayangin
seru banget, apalagi waktu di kolam air hangat. Saking enaknya berenang, Oyon
hampir menabrak seorang wanita dewasa. Padahal Obet sudah narik kakinya Oyon
tapi Oyon gak berhenti-berhenti. Waktu dia sadar, semua anak mentertawakan
dia.“ hhahhaa..”.
Saat mereka mandi di sana , Oyon
, Obet , Utha dan Ndy berlomba-lomba melawan arus air terjun itu. Erin dan Uthy
saling memberikan semangat untuk mereka.
” ayo, ayo, ayo ” ujar aku dan
Uthy
Saat Erin ingin menghampiri
anak-anak, Erin terpeleset di batu besar. Kakinya memar. Erin merasakan luka
itu sakit sekali, tapi rasa sakit itu hilang dengan sebuah senyuman
sahabat-sahabatnya. Dan hari pun sudah menandakan petang. Mereka bergegas pulang
menuju kota tercinta mereka, Gresik.
Heem,, di tengah jalan tiba-tiba ban
mobil yang mereka naiki pecah, sehingga mereka harus mampir ke bengkel. Padahal
mereka terburu-buru untuk pulang ke Gresik, dan pada waktu Oyon bertanya pada
tukang bengkel,
”Bang, ini masih di daerah mana
yaa?” tanya Oyon.
Kata Abangnya ”masih di daerah Pasuruan
nak!”
”haaah” mereka semua pun terkejut,
Utha mengira sudah sampai di Sidoarjo. Ternyata masih di Pasuruan.
“huhuhu ..”
Akhirnya urusan mobil pun
selesai, dan mereka semua melanjutkan perjalanan. Tapi, mereka semua di bawa keliling karena salah jalan.
(Aduuh apees banged 3x salah
jalan )
Sampai-sampai Erin tertidur di
jalan. Perjalanan mereka ditemani dengan hujan deras yang turun. sungguh itu
sangat mengesankan. Dan akhirnya mereka tiba di rumah pukul 21.00 WIB. Erin dan
Nori saling di marahin oleh orang tua mereka masing-masing ( secara anak cewek
gituh ).
Tapi itu yang membuat
persahabatan mereka lebih berwarna. Baru saja melewati hari bahagia, ehh ada
masalah datang dan itu membuat hancur semua harapan mereka bersama. Ternyata
Ndy menjelek-jelekan persahabatannya di depan orang-orang. Dan Oyon pun sudah
terlanjur membenci Ndy, sehingga dia tidak akan menganggap Ndy sebagai seorang
sahabat.
Dan salah satu dari mereka pun
hilang. Entah mengapa tapi mungkin itu yang terbaik buat mereka semua. Memang
sedih, kehilangan seorang sahabat yang sudah di anggap saudara sendiri, tapi
apa boleh buat dia yang membuat dan dia juga yang harus bertanggung jawab.
Kata Oyon ”kalian semua rela
persahabatan kita di rusak cuma gara-gara dia?” Oyon pun sudah terlanjur
membenci dia.
Kata si Dia ”emangnya temen-temen gw cuma kalian doang, masih banyak lagi yang mau temenan sama gw”.
Kata si Dia ”emangnya temen-temen gw cuma kalian doang, masih banyak lagi yang mau temenan sama gw”.
Erin dan anak-anak tidak
menyangka kalau dia bisa berbicara seperti itu, rasanya dia sudah tidak punya
sedikit salah. Dan dari situ anak-anak mulai membenci dia. Apalagi dia menjelek-jelekan
nama persahabatannya lewat Facebook ( komunikasi yang
sedang ramai di gunakan ).
Kata Utha dan Oyon ”sudah.. anak
kaya gitu mah ga usah di ladenin, mau nya dia apa sih?”
Tapi kata Obet ”di omongin
baik-baik dulu dehh”.
Heem..Erin, Uthy, dan Nori tidak
bisa berbicara apa-apa. Dan sebenarnya Erin dan anak-anak yang lain cuma ingin
yang terbaik bukan seperti itu.
Dia mudah sekali berbicara
seperti itu, dan secepat itu dia meremehkan mereka semua, dia tidak berfikir
kebelakang, bagaimana dulu mereka semua bersama-sama.
Dan sekarang D’C tinggal 6 orang.
Huuh, rasanya sulit sekali untuk menerima itu semua, tapi apa daya?
Hari terakhir mereka bertujuh
bersama adalah waktu hari ulang tahun Erin, di ulang
tahunnya semua berkumpul dan bercanda-canda, bahkan foto-foto gokil gitu, Erin
mengira itu bakal jadi awal yang indah, dan Erin tidak pernah berfikir bahwa
itu adalah hari terakhir untuknya.
Kata Oyon ”jalanin apa yang ada
sekarang, dulu ya dulu”.
Dan Erin pun menjawab ”harusnya kita jangan musuhin dia, kita tuh harus bantu dia untuk sadar, bukannya di musuhin”.
Dan Erin pun menjawab ”harusnya kita jangan musuhin dia, kita tuh harus bantu dia untuk sadar, bukannya di musuhin”.
Ehh, ternyata omongan Erin salah
dan Erin malah di musuhin (sakit nya hati Erin). Erin mohon-mohon untuk minta
maaf kepada teman yang lain. Erin berusaha berbicara baik-baik dengan teman
yang lain, dan jalan fikiran teman-teman Erin pun sama dengan Erin, tapi Oyon
berbeda fikiran sama teman-teman yang lain termasuk Erin. Karna dia sudah
membenci Ndy. Apalagi yang sudah membuat Oyon tambah benci, Ndy
menjelek-jelekan nama Oyon di media internet(Facebook).
Eca yang memberitahukan berita internet itu kepada Oyon,
dan Oyon tahu bahwa Erin dan teman-temannya yang lain ingin membantu Ndy.
Oyon pun ingin meninggalkan
persahabatannya. Lalu kata Uthy ”lama-lama kalau seperti ini bisa hancur
semuanya, dan bubar semuanya”. Erin dan Nori setuju dengan pendapat Uthy.
Lalu Erin, Uthy, Utha, Nori, dan
Obet, pergi kerumah Oyon dan Erin berbicara empat mata
dengannya. ”Yon, Aku tau kalau kamu tuh membenci Ndy, tapi tolong maafin
kesalahan yang Aku dan teman-teman buat dan kita semua udah sepakat tidak akan
mencampuri urusan Ndy lagi, Oyon mau kan balik sama kita. Kita butuh sosok
Oyon.” Kata Erin sambil memegang pundak Oyon.
Selang waktu beberapa detik Oyon
menarik tangan Erin dan dia berkata ”maafin Oyon Rin, Oyon terlalu mementingkan
keegoisan Oyon saja, Oyon ga berfikir nasib persahabatan kita”. Lalu Erin
memberikan senyuman untuknya, dan membawa Oyon menghampiri anak-anak yang lain.
Heemmm, mereka memberikan senyuman kepada Oyon dan mereka semua berpelukan.
Dan persahabatan mereka kembali
bersama, bahkan Uthy berencana akan menraktir mereka semua makan bersama di
rumahnya. Senengnya hati mereka melihat kembalinya senyuman kebahagiaan. Dan
dari situ mereka menyadari bahwa persahabatan itu harus di jaga dengan hati
bukan dengan emosi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar